Papeda Makanan khas Papua, Sejarah dan Resep

Papeda Makanan khas Papua, Sejarah dan Resep

YORUBARELIGION.ORG – Papeda Makanan khas Papua, Sejarah dan Resep. Papeda adalah makanan yang berasal dari Maluku dan pesisir Papua yang terbuat dari bubur sagu dan biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau bubara yang dibumbui dengan kunyit. Memiliki berwarna putih dengan rasa tawar dan bertekstur lengket seperti lem. Makanan Papeda adalah makanan yang sangat bernutrisi, rendah kolesterol, dan banyak serat.

Papeda Makanan khas Papua ” Sejarah dan Resep “

Sagu adalah bahan dasar berbagai makanan di daerah pesisir dan dataran rendah Papua. Di seluruh Papua, sagu bakar, lempeng, dan bola adalah makanan yang paling populer di masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, dan Mimika. Salah satu sajian khas sagu yang jarang kita temukan adalah papeda. Johszua Robert Mansoben, seorang antropolog dan Ketua Lembaga Riset Papua, mengatakan bahwa papeda ada dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.

Papeda biasanya dimakan dengan ikan tongkol, tetapi juga dapat bisa kita campur dengan kakap merah, bubara, atau sayur ganemo yang dibuat dari daun melinjo muda dan ditumis dengan bunga pepaya muda dan cabai merah.

Dalam 100 gram sagu, terdapat 209 kkal energi, 0,3 gram protein, 51,6 gram karbohidrat, 0,2 gram lemak, 27 miligram kalsium, 13 miligram fosfor, dan 0,6 miligram zat besi. Selain itu, tepung sagu mengandung 0 IU vitamin A, 0,01 miligram vitamin B1, dan 0 miligram vitamin C. Karena kandungannya, sagu berguna sebagai sumber karbohidrat atau makanan pokok, mengatasi pengerasan pembuluh darah, mengobati sakit ulu hati, dan mengurangi perut kembung. SAGU memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh mereka yang memiliki diabetes.

Oleh sebab itu, serat tinggi dalam sagu berfungsi sebagai pre-biotik, menjaga mikroflora usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi risiko kanker usus, kanker paru-paru, kegemukan, dan obesitas, dan memperlancar buang air besar. Karena sifat papeda yang dapat membersihkan organ-organ tubuh, penggunaan papeda secara teratur dianggap dapat mengurangi penyakit batu ginjal. Makanan khas Papua ini dapat membersihkan paru-paru secara perlahan bagi mereka yang sering merokok.

Papeda Warisan Budaya Takbenda dan UNESCO

Pada Jumat, 20 Oktober 2023, Papada menjadi desain khusus Google.

Desain ini dibuat untuk merayakan pemilihan papeda sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh UNESCO pada 20 Oktober 2015, yang berlangsung selama 8 tahun.

Berto Yekwan, seorang pemuda dari suku Abun yang tinggal di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, mengatakan, “Ini merupakan aksi kampanye untuk menyelamatkan hutan sagu di tengah-tengah ancaman investasi dan pemekaran di Tanah Papua.”

Bisnis

Pecinta kuliner mulai mencari papeda karena makanannya yang unik dan eksotis. Beberapa restoran di Jakarta sekarang menyediakan papeda. Restoran Yougwa di kawasan Kelapa Gading, cabang dari Restoran Yougwa di Danau Sentani Jayapura, menawarkan papeda di menunya.

Masyarakat Raja Ampat menganggap sagu, hasil panen yang melimpah, yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga, sebagai sesuatu yang istimewa, sehingga mereka sering mengadakan upacara khusus. Papeda merupakan makanan utama khas untuk masyarakat Papua, Maluku, dan daerah sekitarnya. Menggunakan sepasang sumpit atau dua garpu khusus adalah cara khusus untuk mengambil dan menyantap papeda.

Kemudian, untuk mengambil papeda, gulung buburnya dengan sumpit atau garpu. Kemudian, letakkannya di atas piring yang sudah tercampur kuah kuning. Warisan ini, yang berasal dari Papua dan Maluku, memiliki banyak manfaat kesehatan. Papeda sangat bernutrisi, rendah kolesterol, dan kaya serat. Papeda mengandung nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, fosfor, protein, dan karbohidrat.

Mengonsumsi papeda makanan khas papua secara teratur, mereka menganggap mampu meningkatkan kekebalan dan daya tahan pada tubuh, mengurangi risiko kanker usus, dan membersihkan paru-paru. Sayangnya, makanan khas Papua dan Maluku ini mulai sulit kita temukan, bahkan jarang kita hidangkan sebagai makanan sehari-hari di tempat asalnya. Namun, Anda bisa mencoba membuat papeda sendiri jika Anda ingin mencobanya.

Anda dapat mencoba membuat papeda di rumah dengan resep berikut:

Bahan yang dibutuhkan:

– 100 g tepung jagung.

– 1/2 sendok teh garam.

– 1/2 sdt gula pasir.

– 1000 ml air.

Metode untuk membuat papeda:

– Larutkan tepung sagu dengan 300 ml air.

– Tambahkan garam dan gula.

– Rebus 700 ml hingga mendidih.

– Tuangkan air mendidih ke dalam tepung dan aduk perlahan sampai matang, selanjutnya gunakan api kecil untuk mematangkannya.

– Papeda sudah matang dan siap melahap jika berwarna transparan.

Tidak ada papeda yang lengkap tanpa ikan kuah kuning. Ini adalah resep hebat untuk pelengkap papeda.

Bahan-bahan:

– 1/2 kg ikan tongkol (atau tuna), selanjutnya cuci bersih dan rendam dengan lemon dan garam.

– 1 buah lemon, peras.

– Kemangi.

– Cabai hijau, buang bagian tengahnya.

– 2 sendok makan minyak untuk menumis.

– 1 batang serai.

– 2 lembar daun salam.

– 600 ml air hangat suam-suam kuku.

Bahan-bahan rempah-rempah yang harus kita haluskan:

– 2 siung bawang putih.

– 4 buah bawang merah.

– 3 buah kemiri.

– 2 cm jahe.

– 2 cm kunyit.

– 1 sendok makan gula pasir.

– 1 sendok teh garam.

Langkah-langkah:

– Setelah bumbu halus, selanjutnya tambahkan serai dan salam. Tumis hingga harum dan matang.

– Masak dengan air matang.

– Masukkan ikan, garam, gula dan cabai rawit, masak hingga ikan matang.

– Sesaat sebelum penyajian, masukkan daun kemangi dan air jeruk nipis, aduk rata.

– Jika sudah matang, selanjutnya tuang ke dalam piring dan siap untuk kita santap bersama keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *